KHOTBAH NATAL 2015 DI NATAL GABUNGAN BANGKEP




Tema: Hidup bersama sebagai keluarga Allah
(1 Tim 3:15; 4:11-16)

PENDAHULUAN
Kitab ini merupakan surat khusus  ditujukan  kepada Timotius  sebagai anak rohani Paulus.  Pada waktu itu Paulus berada di penjara di Roma.  Paulus menuliskan surat ini dkepada Timotius agar Timotius tetap tegar dan kuat didalam iman dalam menghadapi ajaran, tekun didalam iman dalam memberitakan injil, dan memperlengkapi Timotius untuk siap dalam berbagai hal didalam pelayanan, disamping itu untuk tetap menjalin hubungan baik antara Paulus dan Timotius.
A.  Apa yang Paulus maksudkan dalam ayat 15 tentang keluarga Allah, dan relevansinya  bagi kita sebagai pelayan saat ini?
Kita akan mengetahui dahulu apa itu pelayan, siapa yang melayani, dan apa kriteria seorang pelayan keluarga Allah sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus kepada Timotius dan kepada kita pelayan saat ini.

B.  Apa itu pelayan?
Istilah pelayan dari kata Yunani λειτουργος Leitourgos artinya pelayan dalam bentuk maskulin.  Tapi dalam bentuk hiperetifnya adalah υπερετης huperetes artinya pelayan, pengawal, hamba.  Istilah Yunani yang sering digunakan  adalah diakonos/diaken yaitu utusan, abdi, pelayan rumah, pembantu, dan ini sering dipakai dalam PL. Contoh Yosua menjadi Abdi musa dipakai diakonos.
Pada zaman Helenis  diakonos  juga berarti petugas  ibadah atau petugas kuil.  Kata pelayan dalam PB muncul sebanyak 30 kali, sedangkan kata melayani muncul sebanyak 70 kali jadi kata pelayanan muncul sebanyak 100 kali.

C.  Siapa yang melayani?
Didalam bagian ini, Timotius termasuk orang muda yang dipersiapkan Paulus untuk  melayani secara mandiri.  Meskipun ia sudah pernah bersama-sama dengan Paulus dalam pelayanan.
Tetapi pada umumnya setiap keluarga Allah adalah pelayan Allah.  Jadi setiap orang percaya harus melayani Allah dan melakukan pekerjaan-Nya.  Jadi yang melayani Allah  bukan hanya para pelayan dalm bentuk tanggungjawab struktural  atau tugas yang dipercayakan , tetapi wajib bagi semua orang yang percaya.  Sebab Allah telah menetukan kita dan mempersiapkan kita  sebagai keluarga  untuk saling melayani untuk kemuliaan Allah (Gal 5:13; 1 Petrus 4:10).

D.  Kriteria seorang pelayan/diaken keluarga Allah
Sesuai dengan Pasal 4:11-16.
1.    Menjadi teladan (tentu sudah baru dan bertobat) dan takut akan Tuhan : Menjadi teladan dalam perkataan, perbuatan, atau tingkahlaku, dan itu semua dilakukan dalam kasih, kesetiaan, dan kesucian. Ayat 12 (ilustrasi mengikut jejak)
2.    Tekun dalam Firman (Ayat 13)
3.    Tidak lalai dalam menggunakan  karunia (Talenta) salah guna talenta mengakibatkan kehilangan talenta (contoh ilustrasi) ayat 14
4.    Hidup didalam ajaran kebenaran sesuai dengan apa yang diajarkan (ilustrasi Rumah pendeta kebakaran) ayat 15
5.    Awasi diri dan ajaran supaya tidak jatuh dalam pencobaan dan godaan sijahat termasuk ajaran palsu, ayat 16.
Jadi inti dari semua kriteria ini  mderupakan ciri khas  keluarga Allah terlebih bagi pelayan, agar semua orang yang kita layani dan ajari memahami dan mengerti kebenaran.

Jai apa yang diinginkan Tuhan melalui Paulus  untuk disampaikan kepada Timotius  terlebih khusus relvansinya untuk kita sebagai pelayan Tuhan saat ini yaitu tentang hidup bersama  sebagai keluarga Allah demi mewujudkan  keluarga yang ideal?
Seperti apa yang sudah dijelaskan diatas tentang kriteria seorang pelayan, bahwa ketika mewujudkan keluarga yang ideal dalam jemaat berarti:
-          Keluarga Allah tidak bergantung pada manusia, baik dalam persekutuan dan iman
-          Keluarga Allah haruslah kuat, kokoh, tak tergoyahkan baik arus dunia maupun pengajar sesat.
-          Keluarga Allah merupakan dasar untuk meletakan kebenaran yang dari Allah.   Artinya keluarga Allah merupakan contoh atau cerimanan diri Allah dan kerajaan-Nya (ada pada keluarga Allah)/ jemaat jemaat setempat.
APLIKASI
Bagaiman dengan kita para pelayan, bagaimana dengan jemaat yang kita layani.  Apakah sudah hidup sebagai keluarga Allah? Jadi untuk memulainya harus terlebih dahulu para peayan Tuhan menajadi contoh dan teladan  sebagai keluarga Allah dalam kebersamaan dan persekutuan. 
Kita sebagai pelayan tidak memandang  golongan, titel, kedudukan, tingkat kesejahteraan, perbedaan lain seolah menjadi  penghalang untuk bisa mewujudkan hidup damai dan rukun seperti keluarga Allah.
Marilah kita saling bergandeng tangan saling mengasihi, memuliakan Tuhan sampai Tuhan Yesus datang kembali untuk kedua kalinya
PAROUSIA ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERJALAN DALAM KORIDOR ALLAH

HAKIKAT KEBENARAN DAN KASIH

M I M P I